Gangguan Metabolik
Gangguan metabolic yang dapat mengakibatkan gagal ginjal kronik antara lain diabetes mellitus, gout, hiperparatiroidisme primer dan amiloidosis.
Diabetes Melitus
Nefropati diabetika (penyakit ginjal pada pasien diabetes) merupakan salah satu penyebab kematian terpenting pada diabetes mellitus. Lebih dari sepertiga dari semua pasien yang baru masuk dalam program ESRD menderita gagal ginjal.
Diabetes mellitus menyerang struktur dan fungsi ginjal dalam berbagai bentuk. Nefropati diabetik adalah istilah yang mencakup semua lesi yang terjadi di ginjal pada diabetes mellitus. Glomerulosklerosis adalah lesi yang paling khas dan dapat terjadi secara difus atau nodular. Glomerulosklerosis diabetic difus merupakan lesi yang paling sering terjadi, …………………..
Stadium Nefropati diabetikum :
- stadium 1 (perubahan fungsional dini)
Hipertrofi ginjal
Peningkatan daerah permukaan kapiler glomerular
Peningkatan GFR
- stadium 2 (perubahan struktur dini)
Penebqalan membrane basalis kapiler glomerulus
GFR normal atau sedikit meingkat
- stadium 3 (nefropati insipen)
Mikroalbuminuria (30-300 mg/24 jam)
Tekanan darah meningkat
- stadium 4 (nefropwati klinis atau menetap)
Proteinuria (>300mg/24 jam)
GFR menurun
- stadium 5 (insufisiensi atau gagal ginjal progresif)
GFR menurun dengan cepat (-1 ml/bulan)
Ginjal kehilangan fungsinya setiap bulan hinga 3%
Stadium 5
Stadium 5 atau fase kegagalan atau insufisiensi ginjal progresif, ditandai dengan azotemia (peningkatan kadar BUN dan kreatinin serum) disebabkan oleh penurunan GFR yang cepat, yang pada akhirnya menyebabkan berkembangnya ESRD dan membutuhkan dialysis atau transplantasi ginjal. Rata-rata waktu yang dibutuhka untuk mencapai stadium 5 dari awitan diabetes tipe 1 adalah 20 tahun. Kecepatan rata-rata penurunan GFR adalah 1ml/bulan., sehingga ESRD muncul kira-kira 5-10 tahun setelah awitan proteinuria. Nefropati diabetik lantjut stadium 5 biasanya bersamaan dengan retinopati, neuropati perifer, dan hipertensi.
Hasil dari beberapa penelitian, memperlihatkan bahwa pengaturan yang tepat dari glukosa darah (dicapai melalui pengawasan ketat terhadap makanan, olahraga, pemantauan glukosa darah pribadi, dan insuli harian multidosis) dapat memperlambat laju perkembangan nefropati, retinopati, dan neuropati secara signifikan, khususnya bila pengobatan dimulai selama stadium ketiga atau mikroalbuminuria. Pembatasan protein pada makanan dan penurunan tekanan darah dengan penghambat ACE akan menurunkan ekskresi albumin dan memperlambat nefropati diabetik. Penghambat ACE efektif dalam memperlambat perkembangan gagal ginjal karena penghambat ACE adalah satu-satunya obat yang bekerja dengan memperlebar arteriol eferen, sehingga tekanan intraglomerulus akan menurun. Sebaliknya antagonis kalsium (misalnya verapamil) menyebabkan dilatasi arteriol aferen pada ginjal, yang lebih dapat meningkatkan tekanan entraglomerulus daripada menurunkan tekanan intraglomerulus.
Terapi penggantian ginjal sebaikknya dilakukan pada stadium yang lebih waal daripada bila dilakukan pada psien tanpa diabetes berkaitan dengna makin cepatnya timbul komplikasi diabetic lain (missal retinopati). Dialysis peritoneal rawat jalan secara terus-menerus adalah pilihan lain pengobatan. Secara umum, kematian pada pasien diabetes dengan dialysis jangka panjang adalah tiga kali lebih tinggi daripada kematian pada pasien tanpa diabetes dalam usia yang sama. Transplantasi ginjal dapat berhasil pada pasien diabetes yang usianya lebih muda dibandingkan pada pasien yang usianya lebih tua.
Penatalaksanaan gagal ginjal kronik
Penatalaksanaan konservatif
Penentuan dan pengobatan penyebab
Pengoptimalan dan rumatan keseimbangan garam dan air
Koreksi obstruksi saluran kemih
Deteksi awal dan pengobatan infeksi
Pengendalian hipertensi
Diet rendah protein, tinggi kalori
Pengendalian keseimbangan elektrolit
Pencegahan dean pengobatan penyakit tulang ginjal
Modifikasi terapi obat dengan perubahan fungsi ginjal
Deteksi dan pengobatna komplikasi
Terapi penggantian ginjal
Hemodialisis
Dialisis peritoneal
Transplantasi ginjal
Pengaturan diet Natrium dan Cairan
Pengaturan natrium dalam diet memiliki arit penting dalam gagal ginjal. Jumlah natrium yang biasanya diperbolehkan adalah 40-90 mEq/hari (1-2 g natrium), tetapi asupan natrium yang optimal harus ditentukan secara individual pada setiap pasien untuk mempertahankan hidrasi yang baik. Asupan yang terlalu bebas dapat menyebabkan terjadinya retensi cairan, edema perifer, edem paru, pipertensi, dan gagal jantung kongestif.
Hipertensi
Fungsi ginjal akan lebih cepat mengalami kemunduran jika terjadi hipertensi berat. Biasanya hipertensi dapat dikontrol secara efektif dengan pembatasan natrium dan cairan, serta melalui ultrafiltrasi bila penderita sedang mengalami hemodialisis., karena 90% hipertensi bergantung pada volume.
Dialisis
Dialysis adalah suatu proses difusi zat terlarut dan air secara pasif melalui suatu membrane berpori dari satu kompartemen cair menuju kompartemen cair lainnya. Hemodialisis dan dialysis peritoneal merupakan dua teknik utama yang digunakan dalam dialisis, dan prinsip dasar kedua teknik sama yaitu difusi zat terlarut dan air dari plasma kelarutan dialisis sebagai respon terhadap perbedaan konsentrasi atau tekanan tertentu.
4 comments:
Hi!!! ilmu-kedokteran.blogspot.com is one of the most excellent resourceful websites of its kind. I take advantage of reading it every day. All the best.
The author of ilmu-kedokteran.blogspot.com has written an excellent article. You have made your point and there is not much to argue about. It is like the following universal truth that you can not argue with: One in every seven days is a Thursday. Thanks for the info.
ilmu-kedokteran.blogspot.com is the best. Thank your for this article. I enjoyed it very much.
AAA Toronto Payday Loans 1172 Bay St #101, Toronto, ON M5S 2B4 (416) 477-2817
http://ww.rpinternational.org/home/tramadolonline/#14 illegal to get tramadol online - what is tramadol dosage
Post a Comment